Astronomi vs Astrologi


Pengetahuan Fisika tentang berbagai formasi bintang - bintang dan fenomena pergerakannya seiring waktu disebut astronomi. Ini berbeda dengan apa yang disebut Astrologi, yaitu ilmu palsu tentang rasi-rasi bintang dan pengaruhnya kepada nasih dan kepribadian seseorang. Kita tidak boleh mempercayai ramalan - ramalan nasib sesuai rasi-rasi bintang, itu usaha iblis untuk mengalihkan manusia dari tanda-tanda benda-benda langit. Si jahat memang selalu berusaha membelokkan setiap berkat menjadi kutuk dan kita tidak boleh masuk perangkapnya, tetapi juga tidak boleh kehilangan anugerah pengetahuan yang telah disediakan bagi kita.

Kita mungkin mendengar pertama kali tentang rasi - rasi bintang dari pembicaraan orang tentang ramalan - ramalan para ahli nujum. Namun sebenarnya Alkitab telah jauh- jauh hari menyebutkan tentang rasi - rasi bintang dan formasinya. Dalam kitab Ayub, Tuhan menyebutkan bahwa rasi - rasi bintang itu akan muncul pada waktunya masing - masing.

"Dapatkah engkau memberkas ikatan bintang Kartika, dan membuka belenggu bintang Belantik ? Dapatkah engkau menerbitkan Mintakulburuj pada waktunya, dan memimpin bintang Biduk dengan pengiring-pengiringnya ?" ( Ayub 38 : 31 - 32 )

"Mintakulburuj" yang disebut di kitab Ayub ini dalam bahasa Ibrani disebut "Mazzaroth" yang artinya Rasi - rasi bintang. yang disebut bintang Kartika adalah rasi bintang "Pleiades", bintang Belantik adalah rasi bintang " Orion", sedangkan bintang Biduk adalah rasi bintang "Arcturus". Inilah sebagian nama-nama rasi Bintang dalam Astronomi yang dipelajari bangsa-bangsa sejak zaman purba.

Sebelum orang ramai meramal menggunakan dua belas bintang atau zodiak, orang - orang bijak dari timur yaitu orang - orang Majus telah mempelajari formasi bintang - bintang untuk mengetahui kedatangan Raja Besar. Dengan mengikuti petunjuk Bintang-Nya, orang-orang Majus akhirnya dapat menemukan Mesias, Raja yang baru lahir. 


Formasi benda- benda langit sesuai deskripsi Wahyu 12 : 1 - 2, terjadi hanya sekali dalam sejarah dunia yaitu pada tanggal 23 September 2017 mendatang, suatu peristiwa kosmik yang sangat langka. 


"...Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, dimana Anak itu berada."  ( Matius 2 : 9 )

Alkitab mencatat hal ini agar kita mengerti dan tidak menolak mempelajari wahyu terkait posisi bintang-bintang sebagai informasi waktu dari Tuhan. Sebab Tuhan juga berencana menyingkapkan rahasia kedatangan-Nya melalui formasi bintang-bintang di langit. Kitab Wahyu sebagai kitab terakhir dari Alkitab yang menyimpan Informasi rahasia mengenai waktu Kedatangan-Nya dalam kode - kode formasi benda-benda langit. Mari kita mempelajarinya dengan seksama. 

1 komentar:

  1. https://kitabhenokh.wordpress.com/2016/11/24/pesan-tersembunyi-konstelasi-orion-cetak-biru-bangunan-bangunan-purbakala-peninggalan-nephilim/

    BalasHapus